Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Poin-poin Penting Kesaksian Ketua The Fed Jerome Powell di Senat AS

Ketua Federal Reserve (The Fed) telah memberikan kesaksian soal kebijakan moneter AS di hadapan Komite Perbankan Senat.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dalam rapat dengar pendapat Komite Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan Senat di Washington, DC, AS, pada hari Selasa, 9 Juli 2024. Fotografer: Tierney L. Cross/Bloomberg
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dalam rapat dengar pendapat Komite Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan Senat di Washington, DC, AS, pada hari Selasa, 9 Juli 2024. Fotografer: Tierney L. Cross/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell telah memberikan kesaksian di hadapan Komite Perbankan Senat di Washington, menyampaikan beberapa poin penting mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Powell menuturkan beberapa hal penting pada Selasa waktu setempat (9/7/2024) mengenai kebijakan moneter Negeri Paman Sam, resiko, tanggapan mengenai data inflasi dan rencana peningkatan persyaratan modal. 

Dalam kesaksian tersebut, Powell membiarkan opsi The Fed terbuka mengenai kapan bank sentral akan memangkas suku bunga, yang menurut proyeksi pasar kemungkinan akan terjadi pada September 2024. 

Kemudian, dia juga menegaskan kepada senator bahwa tidak memperkirakan langkah selanjutnya akan berupa kenaikan suka bunga, dan menolak untuk memberikan kapan waktu untuk menurunkan suku bunga. 

"Saya tidak akan mengirimkan sinyal apa pun tentang waktu tindakan di masa mendatang,” jelas Powell, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (10/7/2024). 

Powell  juga menyoroti risiko dari kebijakan moneter, baik bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat. Ia berulang kali menyoroti risiko pada kedua sisi mandat The Fed, yakni lapangan kerja penuh dan stabilitas harga. 

Di sisi lain, dia tetap mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada September 2023, meskipun tidak sepenuhnya berkomitmen. Powell menuturkan bahwa The Fed akan membuat keputusan dalam setiap pertemuan. 

Jerome Powell, ketua Federal Reserve AS, dalam rapat dengar pendapat Komite Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan Senat di Washington, DC, AS, pada hari Selasa, 9 Juli 2024. Rencana bank untuk meningkatkan persyaratan modal bagi pemberi pinjaman Wall Street akan menjadi topik hangat terutama di kalangan Partai Republik ketika Powell menyampaikan laporan kebijakan moneter tengah tahun, sementara Partai Demokrat diperkirakan akan menekannya mengenai suku bunga yang lebih tinggi yang menurut mereka menaikkan biaya pinjaman. Fotografer: Tierney L. Cross/Bloomberg
Jerome Powell, ketua Federal Reserve AS, dalam rapat dengar pendapat Komite Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan Senat di Washington, DC, AS, pada hari Selasa, 9 Juli 2024. Rencana bank untuk meningkatkan persyaratan modal bagi pemberi pinjaman Wall Street akan menjadi topik hangat terutama di kalangan Partai Republik ketika Powell menyampaikan laporan kebijakan moneter tengah tahun, sementara Partai Demokrat diperkirakan akan menekannya mengenai suku bunga yang lebih tinggi yang menurut mereka menaikkan biaya pinjaman. Fotografer: Tierney L. Cross/Bloomberg

Data Inflasi AS

Menanggapi data inflasi terkini, menurutnya data tersebut telah menunjukkan kemajuan yang lebih jauh. Data yang lebih baik akan memperkuat keyakinan bahwa inflasi akan kembali ke 2%, syarat utama untuk pemotongan suku bunga. 

Powell juga menyatakan bahwa pelemahan tak terduga di pasar tenaga kerja dapat mendorong pemotongan suku bunga. Meski ekonomi AS melambat dan pasar tenaga kerja mendingin, menurutnya tingkat pengangguran tetap rendah secara historis dan ekonomi AS tetap yang terkuat di dunia.

Dalam tanggapannya mengenai rencana peningkatan persyaratan modal bagi bank-bank besar, Powell menyebutkan bahwa The Fed dan regulator lainnya hampir menyelesaikan perubahan proposal yang dirilis pada Juli 2023. 

Sebelum aturan ini difinalisasi, kemungkinan diperlukan untuk meminta komentar publik. Powell memperkirakan aturan final mungkin akan diterbitkan pada awal 2025.

Respon Pasar atas Kesaksian Powell 

Reaksi pasar tidak terlalu besar lantaran Powell mencoba untuk tidak memberikan sinyal kebijakan jangka pendek. Saham-saham telah mendekati level tertinggi sepanjang masa karena Wall Street menilai pernyataan ekonomi Powell cukup berimbang. 

Namun, obligasi pemerintah tengah berjuang untuk mendapatkan daya tarik, karena beberapa pedagang bersiap untuk sinyal pelonggaran kebijakan yang lebih kuat. 

S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan rekor penutupan tertinggi pada Rabu dini hari (10/9/2024), didorong oleh kenaikan saham Nvidia setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan kepada anggota parlemen bahwa lebih banyak data ekonomi yang baik akan memperkuat alasan penurunan suku bunga.

Pembuat chip AI Nvidia (NVDA.O), naik 2,5%, mengimbangi penurunan saham chip lainnya. Microsoft (MSFT.O), merosot 1,4%, sementara Tesla (TSLA.O), bertambah 3,7%, menjadikan kenaikannya pada tahun 2024 menjadi 5%.

Ini adalah rekor penutupan tertinggi keenam berturut-turut di Nasdaq dan kelima berturut-turut di S&P 500 karena optimisme terhadap pertumbuhan AI di seluruh korporasi AS mengimbangi ketidakpastian seputar jalur penurunan suku bunga The Fed.

Dalam kesaksiannya di hadapan Kongres, Powell mengatakan bahwa meskipun inflasi “tetap di atas” target soft-landing sebesar 2%, inflasi telah membaik dalam beberapa bulan terakhir dan “lebih banyak data yang baik akan memperkuat” alasan penurunan suku bunga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper